Sunday, November 20, 2011

Tutorial Dasar CorelDraw X4 Part.1

Sebelum kita menggunakan CorelDraw kita perlu mengenal dulu apa itu CorelDraw ?
CorelDraw adalah suatu software pengolah grafik berbasis vektor yang dibuat oleh perusahaan Corel. Grafis terdiri dari 2 basis yaitu vektor dan bitmap. Perbedaannya adalah

Vektor
  1. Gambar tetap utuh pada saat diperbesar.
  2. Tersusun dari kurva (path). Path terdiri dari garis (line segment) dan beberapa titik (node) atau disebut dengan anchor point.
  3. Gradasi warna harus dianalisis dulu oleh para desainer grafis.
  4. Tidak mengenal resolusi. Kualitas gambar tergantung pada point pembentuk path.
  5. Menyimpan gambar sesuai dengan software yang kita gunakan misalnya CorelDRAW dalam format berekstensi AI dan Macromedia Freehand.
  6. Nyaman dipakai untuk melayout halaman (teknik publishing), membuat font, dan ilustrasi.
Bitmap
  1. Gambar pecah saat diperbesar.
  2. Tersusun oleh selebaran bintik-bintik (piksel), beragam warna, piksel tersebar dalam pola grid.
  3. Gradasi warna lebih luwes dan nyata.
  4.  Semakin besar resolusi, semakin tinggi kualitas foto.
  5.  Mampu menyimpan gambar antar-format, yaitu JPEG, BMP, GIF, TIFF dan PNG.
  6.  Nyaman dipakai untuk gambar-gambar dengan efek bayangan (shading) yang halus.
Sekarang kita masuk ke dalam pengenalan software CorelDraw X4.
Dalam menu utama CorelDraw terdapat beberapa bagian menu untuk memudahkan user menggunakannya, yaitu :


  1. Menu Bar : Bagian yang berisi daftar menu perintah untuk menjalankan suatu perintah.
  2. Property Bar : Bagian yang berisi tombol-tombol perintah yang berhubungan dengan tombol yang terpilih pada bagian TOOLBOX dan berdasarkan objek yang aktif.
  3. Toolbar : Bagian yang berisi beberapa tombol perintah untuk menjalankan perintah-perintah umum yang yang akan dijalankan.
  4. Ruler : Garis mistar yang menunjukkan ukuran dan posisi objek dalam area gambar.
  5. Toolbox : Bagian yang berisi beberapa tombol perintah untuk membuat dan memodifikasi objek gambar.  
  6. Drawing Page : Bagian atau area gambar yang dapat digunakan untuk mengolah objek gambar.
  7. Drawing Windows : Bagian atau jendela gambar yang dapat digunakan untuk mengolah objek gambar (semua area diluar dari Drawing Page).
  8. Color Palette : Bagian yang berisi daftar warna untuk memberi warna pada objek gambar.
  9. Status Bar : Bagian yang menampilkan berbagai informasi, seperti jenis, ukuran, warna, isi, resolusi objek gambar, dan sekaligus menunjukkan posisi pointer mouse dalam area gambar.
  10. Page : Bagian atau halaman kerja yang berfungsi untuk menampung hasil desain objek gambar yang jumlahnya dapat dikurangi atau ditambah.
  11. Page Navigator : Bagian yang berisi tombol-tombol perintah untuk mengolah page, seperi memilih page aktif, memindah urutan page, menambah atau mengurangi jumlah page, dan mengganti nama page.
  12. Navigator : Bagian yang berfungsi untuk membuka tampilan kerja dalam ukuran kecil dan berfungsi untuk memindah fokus tampilan pada area gambar yang dikehendaki.
  13. Scrollbar : Garis penggulung tang terdiri dari vertikal dan horisontal.
  14. Title Bar : Judul program yang sedang aktif.

Memutar video dengan ekstensi flv, avi dan lainnya

Pernahkah anda ingin membuka video dengan ekstensi flv atau avi dengan menggunakan WMP (Windows Media Player) tetapi file tersebut tidak bisa terbuka ?

Mengapa hal itu terjadi ??
Itu terjadi karena setting default pada WMP tidak memenuhi codec untuk membuka file video jenis flv, avi, dan lainnya. 
 
Sebenarnya apa itu codec ? 
Definisi umum yang diketahui dari codec adalah sebuah jenis file yang digunakan untuk memainkan file audio atau video yang memiliki format lain seperti avi, 3gp, dsb. Namun hanya sedikit yang mengetahui arti codec yang sebenarnya. Codec adalah sebuah perangkat yang mampu melakukan encoding dan decoding sebuah signal digital. Istilah ini juga bisa disebut Compressor-Decompressor atau Coder-Decoder. Ada 3 jenis utama codec dengan fungsi masing-masing. Ketiga codec tersebut adalah Audio codec, Video codec dan Data Codec. Tetapi saya hanya akan membahas video codec.

Video codecs memiliki fungsi yang sama dengan audio codec, perbedaannya hanya codec ini berfungsi untuk file video. Karena perkembangan teknologi, kini data dapat disimpan dalam format digital, dibandingkan dengan teknologi terdahulu saat data hanya dapat disimpan pada pita, sebagai signal analog. Dengan adanya video codec sekarang kita dapat menonton file video dalam berbagai format berbeda. 

Setelah kita mengetahui apa itu codec kemudian dimana kita bisa mendapatkannya ?
Kita bisa mendapatkannya lewat suatu software bernama K-Lite Codec Pack Mega. Dalam software ini sudah tersedia banyak codec untuk memainkan video-video dengan sekali install. Dalam software tersebut juga terdapat program untuk membuka videonya yaitu Media Player Classic.
 

Sunday, November 13, 2011

Mengkonversi ukuran mp3 menjadi lebih kecil

Masih dengan software Absolute MP3 Splitter, disini saya akan membuat tutor untuk menjalankan fungsi berikutnya yang terdapat dalam software ini, yaitu convert.
Berikut adalah tampilan pada menu convert :


Pertama saya akan menjelaskan fungsi-fungsi dari menu diatas :
  1. add files : untuk menambahkan file-file mp3 yangh ingin di konversikan.
  2. remove : untuk membatalkan salah satu file yang sudah ditambahkan tadi.
  3. remove all : untuk membatalkan semua file yang sudah ditambahkan tadi.
  4. move up : untuk memindahkan file yang kita pilih menjadi diatas.
  5. move down : untuk memindahkan file yang kita pilih menjadi dibawah.
  6. save path : untuk menentukan lokasi penyimpanan file yang baru.
  7. save format : untuk menentukan jenis file yang akan disimpan.
  8. settings : untuk menentukan aturan atau pilihan-pilihan untuk mengkonversi file.
  9. auto save ID3 tags : untuk menyimpan informasi dalam file mp3 ke dalam file yang baru.
  10. convert : mulai pengkonversian.
Setelah kita menambahkan file yang akan kita convert kemudian kita tentukan spesifikasi mp3 yang baru dalam menu settings. Semakin kecil bitrate dan frekuensi yang kita pilih maka akan semakin kecil ukuran filenya, tetapi resikonya adalah suara dari mp3 tersebut akan semakin jelek juga.



Sebagai contoh kita tentukan saja frekuensi 11KHz dan bitrate 96kbps untuk file yang baru.
Setelah ok kemudian kita mulai pengkonversian.


Disini kita bisa lihat perbedaan yang signifikan antara ukuran file yang baru dengan file aslinya.


Anda bisa menggunakan variasi bitrate dan frekuensi untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil atau sebaliknya.
Selamat Mencoba !